The First Responders Ep. 4 : The Real “Anak Adalah Investasi” Versi Kapitalisme Bobrok!

December 10, 2022

 


Zaman susah begini emang bagus kalo punya investasi kan? Seperti yang kita tahu investasi itu adalah penanaman uang atau modal (bisa berupa aset berharga) untuk tujuan memperoleh keuntungan. Nah, aset berharga di sini bisa macam-macam, ada yang berupa property, perhiasan dll. Bahkan ada juga berupa anak, loh kok bisa??

 

Sudah lama kan kita mengenal istilah “anak adalah investasi”. Banyak pro-kontra nih soal istilah ini. Kalo saya termasuk yang setuju bahwa anak adalah investasi, sudut pandangnya aja yang beda.

 

Pas, kemarin nonton drama Korea yang lagi on-going, judulnya The First Responders. Dari judulnya kerasa kan kalo drama ini berbau tentang kriminal ala-ala The Voice. Yup, ini tentang detektif yang berusaha memecahkan kasus-kasus yang terjadi.

 

Drama yang sekiranya nanti bakal tayang sampe 14 episode, pada episode keempatnya kemarin bikin saya dugun-dugun. Tentang seorang ibu dan pasangan kumpul kebonya yang memanfaatkan anaknya sebagai mesin uang dengan claim asuransi. Ckckckck

 


SINOPSIS

 

Drama ini mengikuti kisah Jin Ho Gae, detektif slebor yang di demosi ke satuan polisi (semacam polsek mungkin ya) karena tidak ragu mengungkap kasus kejahatan di antara penguasa dan pengusaha penting di Korea Selatan. Satuan tempat dia bertugas semacam satuan gabungan dengan Kru Pemadam Kebakaran, jadi mereka kerjanya bareng dalam memecahkan kasus.

 

Di episode ke-4, diawali dengan kecelakaan tabrak lari yang menimpa seorang anak kecil. Kru damkar berhasil menyelamatkannya. Namun mereka terkejut dengan fakta bahwa mungkin si anak mengalami kekerasan oleh ibunya disebabkan banyak luka dan patah tulang tidak wajar yang dialami si anak.

 

Jin Ho Gae dan tim kemudian mencari fakta tentang hal itu. Dugaan mereka salah, si anak tidak mengalami kekerasan namun memang secara sengaja ‘dicelakakan’ demi bisa melakukan claim asuransi kecelakaan. Karena si anak masih kecil, tentu uang hasil claim asuransi jatuh ke ibunya (ceritanya si ibu ini singgle parent ya).

 

Jadi, di Korea ada banyak macam asuransi kecelakaan. Setiap bagian yang luka atau patah tulang memiliki nilai claim asuransi yang berbeda, ada yang sampe jutaan won. Misal kalo kecelakaan terus tangannya patah, entar dapet berapa. Beda lagi kalo kecelakaan terus patah tulang kaki, nilai claim asuransi bisa berbeda dst.

 

Si anak ini diikutkan banyak asuransi kecelakaan sama ibunya, kemudian merekayasa kecelakaan terjadi pada anaknya sehingga ia bisa melakukan claim asuransi. Jadi si anak ini sering mengalami patah tulang entah di tangan atau kaki. Plot twist-nya, pelaku tabrak lari putrinya sendiri adalah pasangan kumpul kebo si ibu. Astaghfirullah..


Ilustrasi. Sumber : MuslimMatters.org

SISI LAIN

 

Ketika menonton ini, sebagai seorang ibu, saya mengingatkan diri sendiri bahwa cerita ini adalah cerita fiksi. Mudah-mudahan ga ada ibu model begini ya. Meskipun ga memungkiri bisa aja ini terjadi, toh tidak sedikit kita jumpai fakta tentang orang tua bunuh anak karena stress, ibu aborsi bayi, bayi dibuang di pinggir jalan, anak diajak bunuh diri dll.

 

Dari sinopsis ini kita tahu bahwa si ibu dalam drama mengaplikasikan “anak adalah investasi”. Sayangnya karena dia adalah produk sistem kehidupan kapitalisme, hati nurani serasa tak ada lagi. Kapitalisme menjadikan tujuan hidup manusia menjadi meraih kebahagiaan duniawi semata. Ditekan oleh sulitnya kehidupan Korea, dan kesempatan dengan adanya sistem asuransi, muncul ide gila menjadikan anak sebagai objek asuransi kecelakaan. Skenario kecelakaan, si ibu pula yang merancang. Super duper gila!

 

Fyi, asuransi menurut jumhur ulama hukumnya haram. Jika seluruh aspek kehidupan kita dalam tataran individu, masyarakat dan negara diatur sesuai dengan aturan Islam, tidak akan ada celah terhadap produk ekonomi kapitalisme ini akan tumbuh. Sehingga segala hal yang memiliki kemungkinan mudhorat bagi kehidupan manusia pasti akan ditiadakan.

 

Dalam Islam menjadi orang tua, khususnya ibu adalah tanggung jawab yang besar. Anak bagi orang tuanya adalah rizki dan anugerah dari Allah SWT. Pemilik sejati adalah Allah SWT. Kita yang bertitle orang tua mendapat tugas memastikan setiap anak yang dititipkan pada kita berada di jalan yang benar sesuai tujuan mereka diciptakan.


 "Setiap anak dilahirkan di atas fitrah.Orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi." (HR. Muslim). Makna fitrah dalam hadits ini adalah beribadah dan mentauhidkan Allah SWT.

 

Agar hal ini tercapai tentu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit, misalnya dalam memberikan pengasuhan, pendidikan, nafkah yang halal dan sikap yang ma’ruf kepada anak.

 

Berhati-hatilah terhadap pemberian kita kepada anak, karena bila salah justru akan merugikan kita di akhirat. Padahal Allah sudah memerintahkan kita senantiasa menjaga keluarga kita, “Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu..” (QS. At-Tahrim : 6). Makna menjaga di sini menurut para ulama adalah senantiasa menjaga ketaatan kepada Allah (Sumber : almanhaj.or.id).

 

Anak adalah investasi, tidak sepenuhnya salah. Bukankah anak yang sholih adalah salah satu harapan penyelamat kita saat kita kelak tak mampu melakukan amal(perbuatan) lagi?? Anak adalah kesempatan dari Allah untuk membuktikan ketaatan dan kesungguhan kita dalam meraih ridha-Nya.

 

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

 

Wallahu a’lam bisshowab..

You Might Also Like

12 comments

  1. Im grateful for the article post. Really thank you! Will read on for your next update.

    ReplyDelete
  2. Your way of writing blog is very great and cool. Keep up the good work!

    ReplyDelete
  3. I appreciate this information. The article peaked my interest

    ReplyDelete
  4. Keep checking for new information on this. Good job

    ReplyDelete
  5. Wow! Such an amazing and helpful post this is. you're great buddy

    ReplyDelete
  6. I really love it. It's so good and so awesome article. I am just amazed.

    ReplyDelete
  7. A really good post, Very thankful. Write many more good posts like this one.

    ReplyDelete
  8. Thanks for sharing beautiful info. Keep on sharing, waiting for your next updates

    ReplyDelete
  9. The clearness in your post is just excellent

    ReplyDelete
  10. i could assume you’re an expert on this subject.

    ReplyDelete
  11. this post is truly a nice piece of writing, keep it up.

    ReplyDelete
  12. To find a bankruptcy and divorce attorney near you, consider searching online legal directories, such as Avvo or FindLaw, which allow you to filter attorneys by practice area and location. Additionally, you can ask for recommendations from friends, family, or other professionals, like your accountant or financial advisor. When selecting an attorney, ensure they have experience in both bankruptcy and divorce law, as well as a good reputation for providing effective representation in these areas. Schedule consultations to discuss your specific situation and find the right fit for your needs.
    Visit site: Bankruptcy and divorce attorney near me

    ReplyDelete

Selamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)