Setiap orang Indonesia rasanya pasti tahu dengan film satu ini : Ada Apa Dengan Cinta, Yang season 1 ataupun 2. Sekalipun dia ga nonton filmnya. AADC 1 menceritakan kisah cinta remaja antara Rangga dan Cinta saat masih SMA yang berakhir dengan Rangga yang harus terbang ke Amerika untuk kuliah. 14 Tahun kemudian ketika mereka sudah sama-sama dewasa dan punya kehidupan sendiri-sendiri, baru Rangga Kembali di film AADC 2.
Yah ceritanya fiksi. Tapi kebayang gak sih jadi Cinta?
Ditinggal pas sayang-sayangnya selama 14 tahun lagi. Itu bukan waktu yang
sebentar, dan selama itu manusia bisa saja berubah.
SINOPSIS
AADC 1 tayang tahun 2002, AADC 2
tayang tahun 2016. Karena kesuksesan AADC 1 waktu itu sampai dibuat drama
televisi nya loh, tentunya dengan pemeran yang berbeda. Salah satu yang bikin
film ini menarik karena sosok Rangga dan Cinta yang puitis. Puisi dari film
AADC 1 sampe sekarang masih sering kali direpost oleh millennial.
AADC 1 menceritakan masa muda Rangga
dan Cinta, masih jaman putih abu-abu gitu. Ada kalanya Cinta harus memilih
antara Rangga dan sahabatnya, tapi kemudian para sahabat Cinta sadar, bahwa
cinta itu ga bisa dihalang-halangi. Sayangnya kok para sahabat Cinta ga ada
yang nyuruh Rangga nikahin Cinta gitu yaa.. Hahaha
Tapi ternyata Rangga harus pergi ke
Amerika. Dan itulah akhir kisah AADC 1.
Berlanjut ke AADC 2, sempat
diceritain kalo pada tahun 2006 Rangga mutusin Cinta lewat surat, dan selama 9
tahun selanjutnya Cinta pun galau. Hingga akhirnya tahun 2015 mereka bertemu
Kembali di Jogja. Meskipun begitu baik Rangga maupun Cinta ternyata masih
memiliki perasaan satu sama lain.
SISI LAIN
Meskipun film ini bagus, menurutku
banyak sisi ga masuk akalnya. Misalnya, dari tahun 2002 hingga 2016 bukankah
teknologi sudah banyak mengalami kemajuan, kenapa masih pake surat-suratan sih.
Terus kenapa juga Cinta harus galau selama 9 tahun, itu waktu yang terlalu lama
untuk move on mbakk.
Meskipun ini fiksi, bisa jadi di
suatu tempat ini adalah hal nyata. Wanita menunggu pria tanpa kabar selama
bertahun-tahun; atau wanita yang gagal move on selama bertahun-tahun karena
diputusin. Ah, sadis amat dunia denganmu wahai wanita zaman kini..
Seandainya ini cerita nyata, seharusnya ga perlu
sedramatis itu sih kalo menurut aku, apalagi kalo kita pake syariat Islam yang
no ribet ya. Rangga suka ama Cinta, begitu sebaliknya, udah nikah aja,
selanjutnya Cinta bisa diboyong ke Amerika. Jangan takut menikah karena miskin,
ga ada kamus seperti itu pada orang mukmin.
Imam Al Qurtubi, mengatakan, “
Jangan biarkan kemiskinan seorang laki laki dan seorang wanita menjadi sebuah
alasan untuk tidak menikah semata semata meperoleh ridha Allah dan mencari
tempat perlindungan dari ketidak patuhan padaNya, Allah akan memampukannya dan
Allah akan mengkayakannya.”
Pernikahan yang diberikan seorang laki-laki kepada wanita adalah bentuk menjaga marwah wanita itu sendiri. Sementara mengikat wanita tanpa akad nikah itu justru menghancurkan marwahnya.
Rangga dan Cinta adalah gambaran orang-orang yang takut
pada pernikahan, namun juga ga berani dengan tegas melepaskan. Akhirnya
hubungan gantung sudah menjadi jeratan. Penderitaan mereka sendiri yang
rasakan.
Kalo begini jadi ingat dengan Rangga kecil dari Birem
Bayeun, Aceh Timur. Beda kasus sih, tapi penekanan yang ingin aku sampaikan di
sini adalah bagaimana Rangga kecil menjaga marwah wanita yang dicintainya,
yaitu sang ibunda, sampai titik darah penghabisan. Rangga kecil berusaha
menghalangi seorang durjana yang hendak memerkosa ibunya. Ia gagal, dan
berakhir dengan meregang nyawa. Tapi ia meraih puncak kemualiaan : meraih
syahadah.
Begitulah seharusnya seorang pria sejati : menjaga marwah
wanita, terutama bila wanita itu memang memiliki posisi special dalam hidupnya.
Tak akan rela dia ternoda, sekalipun atas nama cinta.