Kalo dengar kata literasi, apa nih yang terlintas di benak kita? Kalo aku sih, membaca dan buku. Simple banget kan? Sesimple ilmuku tentang dunia literasi. Haha
Kalo menurut Wikipedia, Literasi adalah istilah umum
yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam
membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat
keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
Di jaman
canggih macam sekarang ada pula istilah literasi digital, yakni pengetahuan dan
kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan
dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya
secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan
interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Luas ya ruang lingkup literasi ini.
Sebagai bloger bisa pula kita dikatakan pelaku literasi. Memproduksi,
menyebarkan dan memanfaatkan informasi udah jadi makanan sehari-hari dalam
banyak perspektif.
Lebih jauh lagi, ternyata dunia
literasi pun memberikan banyak peluang dan kesempatan yang berbeda. Hal ini
dirasakan dan dimanfaatkan oleh seorang kawan yang aktif meniti jalan literasi
sebagai jalan ninjanya. Dialah Saad Pamungkas. Segala hal yang perlu kalian
tahu tentang dia dan dunia literasinya bisa nih diulik ke MEDIA PAMUGKAS.
Main-main ke weblog beliau, jadi lebih
melek literasi nih, ternyata tidak sebatas membaca dan buku seperti yang selama
ini saya pahami. Tapi banyak banget aktifitas literasi lainnya. Seperti
mediator percetakan, komunitas kepenulisan, kerja sama penulis dan atau
translator, inovasi dalam literasi, sharing ilmu kepenulisan dan media support
literasi.
Seseorang yang ingin menulis buku,
pasti butuh mediator percetakan. Pastikan bukunya nanti bakal dapat ISBN
(International Standard Book Number). Untuk ini perlu mediator percetakan
terpercaya.
Juga kalo butuh komunitas penulisan
atau sharing sesama pegiat literasi buat jaga “ghirah” menulis dan saling
sharing ilmu kepenulisan ke teman-teman yang lain. Hal ini sangat diperlukan,
terutama dalam mengasah skill kepenulisan. Semakin banyak teman literasi, juga
akan semakin menambah wawasan.
Siapa butuh translator, desain
grafis?? Atau pengin banget bisa ngetik pake 10 (sepuluh) jari? Jujur deh,
meski udah tahunan jadi blogger dan pegangannya laptop, aku sendiri ga bisa
ngetik pake 10 jari, bisanya max 7 jari. Hehe. Bisa banget ini kalo belajar ama
Kang Saad Pamungkas.
Dunia literasi yang luas, juga punya
banyak pernak-perniknya, bisa jadi ajang mencipta dan menumbuhkan inovasi.
Dunia literasi juga makin berkembang
dengan mulai banyaknya kelas-kelas kepenulisan, baik oleh komunitas literasi
maupun oleh tim penulis ternama dengan jam terbang tinggi. Ada yang pernah ikut
training kepenulisan seperti ini??
Media support literasi juga diperlukan
sebagai mediator bagi orang yang ragu akan menerbitkan karya perdananya.
Dan pas banget, 6 (enam) hal di atas
merupakan layanan literasi yang bisa diberikan oleh Saad Pamungkas. Bagi yang
berkecimpung di dunia literasi juga, pasti ga asing dengan semua
aktifitas-aktifitas tersebut.
Ngomongin tentang literasi dan
kepenulisan saya jadi ingat kata Raditya Dika, “Jika kau suka membaca, maka
menulislah. Jika kau suka menonton, maka buatlah video.” Saya rasa ini 11-12
dengan quotes Kang Saad Pamungkas yang ada di weblognya, “untuk menjadi seorang
penulis, yang diperlukan adalah praktik mencintai kegiatan membaca. Karena
cinta itu membuahkan.”
Membaca dan menulis, biasanya tak bisa
dipisahkan. Orang yang suka membaca, biasanya juga akan suka menulis. Banyak wawasan
yang ia dapat dari buku akan mudah menari di atas pena.