Assalamualaikum semangat pagi sahabat shalihah di Jumat yang penuh barokah ini 😊
Beberapa waktu lalu ketika scroll beranda Instagram saya Nemu konten live Ning Maghrib dengan salah satu ukhti influencer. Jujur siapa mereka berdua tidak familiar bagi saya ðŸ¤
Sepertinya live mereka berkaitan dengan yang sedang viral beberapa saat lalu yakni tentang seorang anak pejabat yang melepas kerudungnya karena sedang mencari jati diri 🥲
Namun, yang ingin saya tekankan adalah pernyataan seorang yang mengaku Ning Maghrib ini di dalam live tersebut, yakni ketika dia mengatakan, "Misal, shalat itu wajib, tapi kalo aku lagi ga kepengin shalat, ya jangan paksa aku"
Astaghfirullah, inilah masyarakat kita ya. Dalam Kungkungan demokrasi-kapitalisme, yang sudah tercekat dalam benaknya pemikiran-pemikiran ala barat yang sebenarnya bertentangan dengan Islam. Apa itu?? Benar. Paham kebebasan.
Alhamdulillah bagi kita yang udah ngaji Islam Kaffah sudah mengetahui bahwa setiap perbuatan manusia terikat dengan hukum Syara' yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Tidak boleh seorang hamba mengharamkan sesuatu yang dihalalkan Allah, begitu pula sebaliknya, tidak boleh seorang hamba membolehkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah.
Perbuatan yang memiliki ketentuan wajib maka tidak ada baginya alasan meninggalkannya, apalagi jika hanya karena alasan ga kepengen. Atau alasan-alasan lain seperti ga sreg sama ustaz-ustazahnya soalnya penerapan fikihnya beda, kerudungnya terlalu lebar, ngajak kajian Mulu ga pernah ngajak nongkrong, dikit-dikit haram, kajiannya ngomongin masalah umat melulu dsb ðŸ¤
Padahal yang menjadi acuan kita seharusnya hanya bersumber dari Wahyu. Bukan opini umum, bukan figuritas publik tertentu, bukan yang sedang trend saat ini, bahkan bukan sejarah, budaya atau adat istiadat. Hanya Alquran, As Sunnah, Ijma' Sahabat dan Qiyas yang menjadi sumber hukum kita.
Ada sebuah Quotes bagus tentang hal ini yang selalu saya ingat dan berusaha saya jadikan pegangan, "Jika Allah sudah berkehendak, bertanyapun kita tak ada hak" atau "Jika Alquran sudah mengatakannya haram, pendapatmu itu tidak penting" 🥹🥹
Apakah ini dibilang saklek? Apakah ini dibilang Radikal? Hati-hati jangan-jangan kita sedang mengolok-olok Rasulullah, karena ketaatan dan ketundukan kita terhadap hukum Syara' hari ini tidak ada apa2-nya dibandingkan dengan Rasulullah dan para sahabat di masa itu.
Ingatkah kita pada Sumayyah? Syahidah pertama yang mempertahankan keimanannya hingga ia meregang nyawa dengan tombak yang ditusuk dari kemaluan hingga kepalanya demi mempertahankan agama ini? Rasulullah menyuruhnya bersabar ketika ia disiksa karena ia telah dijanjikan surga, apa jawab Sumayyah?? "Aku telah melihat surga itu ya Rasul" 🥹🥹
Sumber Foto : @mcgazaofficial |
Atau keimanan orang-orang Gaza yang pasrah hanya kepada Allah saat nyawa berada di ujung tanduk di bawah Genosida Israhell, sementara para pemimpin muslim hanya diam saja?? ðŸ˜ðŸ˜
Masalahnya hal yang wajib itu bukan hanya shalat 5 waktu atau puasa Ramadhan aja ya guys.. Tapi mengkaji Islam secara Kaffah, meninggalkan riba, menutup aurat dan berdakwah amar ma'ruf nahi Munkar juga adalah kewajiban bahkan kewajiban utama yang akan membawa Islam pada kejayaannya kembali. Inilah jalan yang ditempuh oleh Rasulullah dan para sahabatnya dulu.
Jadi, bersyukurlah kita kalo kita memiliki orang-orang terdekat yang mengingatkan kita pada kewajiban-kewajiban tsb. Kalo ada yang mengingatkan kita untuk datang kajian, saling menyemangati di jalan dakwah, mengingatkan untuk menepati akad, meninggalkan riba, mengingatkan kita menutup aurat, memakai Khimar dan jilbab saat keluar rumah, menjaga keluarga dari api neraka bahkan jihad dsb.
Sungguh setan itu pandai menggoda manusia, sehingga banyak dari kewajiban-kewajiban ini "dijauhkan" dari umat Islam sejak junnahnya hilang tahun 1924. Kita secara sadar atau tidak sadar, menjadi tidak familiar dengan aturan Islam itu sendiri, sehingga tidak sedikit yang dilanggar. Sungguh benarlah bahwa Islam akan terasing kembali bahkan dari umatnya sendiri. Sadar ga sih, kalo kita amati fakta-fakta sekitar kita, sedikit demi sedikit kita kembali ke zaman jahiliah, seperti jahiliahnya orang Arab saat Islam belum datang ðŸ˜
Tapi, ingatlah "sejarah selalu mengulang kisahnya sendiri", artinya Islam pun akan kembali menyelamatkan umat sekali lagi. Namun untuk itu tentu dituntut perjuangan dari kita, sebagaimana perjuangan itu juga dilakukan oleh Rasulullah, para sahabat dan Khalifah setelah itu.
Jika belum punya teman seperti ini, carilah! jika sudah punya, jadilah bagian dari mereka! Insyaallah tidak akan rugi dunia-akhirat. Dan semoga kita adalah teman yang seperti itu 🤲🤲
Tulisan ini juga sebagai renungan bagi diri saya pribadi yang kadang futur atau ingin menyerah kala menghadapi tantangan. Juga sebagai permintaan maaf bila saya memiliki kesalahan selama kita berinteraksi. Sungguh bila ada kesalahan itu datangnya dari saya, bila ada kebaikan itu datangnya dari Allah SWT.
Meskipun April telah 1/3 kita lalui, mari kita sambut Mei dengan agenda baru dan dengan semangat yang terbarukan pula. Semoga Allah mencatat perjuangan kita sebagai kebaikan yang akan mengantarkan kita pada ridho-Nya. Aamiin YRA..
Helmiyatul Hidayati
Jember, 10 Mei 2024