Adab-Adab Suami Berpoligami (1) Mempersiapkan Istri Pertama
January 05, 2022
Oleh. Helmiyatul Hidayati dan Enis Yuliati
Poligami mubah bagi suami. Meskipun begitu ketika suami memilih untuk poligami, maka ada banyak kewajiban yang menyertai. Karena mubah tak selamanya mudah.
Memutuskan menikah lagi memang tidak salah, namun perlu diperhatikan bahwa selama ini sudah ada keluarga yang membersamai langkah. Akankah menambah istri semakin mengokohkan jalan menuju jannah?? Ataukah sebenarnya suami sedang bertindak gegabah??
Memang tidak diwajibkan suami mendapat restu istri pertama. Tapi kewajiban suami adalah berbuat ma'ruf pada istrinya. Karena itu proses yang baik harusnya diutamakan bagi suami yang berniat poligami. Jangan suka main belakang alias diam-diam. Apalagi kalo sampe tidak pulang 12 hari tanpa kabar.
Ketika baik prosesnya, suami akan tetap baik pada istri-istrinya. Karena itu perlu diawali dengan keterbukaan dan kejujuran. Suami memahami porsinya dan mampu adil mendudukkan hak istri-istrinya.
Dalam mempersiapkan istri pertama, ada yang mudah ada yangg tidak mudah. Bisa hitungan bulan bahkan tahun. Meskipun hal ini bukan syarat, tapi ikhtiar maksimal diawal, insyaAllah akan ada kemudahan setelahnya.
Jika memang suami siap, dan mampu meyakinkan, hendaknya istri berusaha menerima. Bahkan bila perlu belajar bersama, maka suami dan istri bisa saling terbuka. Istri bisa mengutarakan harapan-harapannya ketika nanti masuk dalam RTT (Rumah Tangga Taadud). Belajar tips-tips menghadapi baper, mengendalikan emosi dll.
Ada beberapa fakta:
(1) Ada yang istri pertama menolak dan marah-marah. Maklum tiada hujan, tapi serasa ada petir menyambar. Wahai suami, anda mohon bersabar😊. Beri ruang istri, kalo ada waktu anda bisa merayu lagi 😂
(2) Ada istri yang bilang belum siap, belum sanggup, hendaknya suami juga bersabar. Telaten mengedukasi istri.
Disini bisa saja suami kemudian akan menikah lagi tanpa memberitahu maka akan timbul 2 (dua) hal saat memberi tahu sang istri, mau menerima meski berat atau ada istri yang akhirnya mundur.
(3) Ada yg suami di izinkan tapi istri ngga mau tahu (ngga ikut-ikutan dan ngga mau kenal). Pelan-pelan suami coba saja menyatukan ke 2 istri.
(4) Ada yang tanpa pembukaan, langsung action, suami diam-diam, istri akhirnya tahu, baik secara ngga sengaja atau sengaja mencari tahu karena ada yang berubah dari diri sang suami. Akhirnya ada istri yang mau dan mampu bertahan namun tak jarang yang mundur tak bisa memaafkan.
Segala jalan bisa dipilih, namun tentu semua pilihan ada akibat yg ditimbulkan. Namun suami atau istri yang shalih seharusnya hanya memilih jalan yang diridhai Allah.
Perlu dipahami, bahwa istri adalah rizki bagi suami. Setuju atau tidak setuju, jika Allah menakdirkan suami beristri lebih dari 1 (satu), maka itu adalah ketetapan dari Allah. Begitu juga sebaliknya, walaupun sangat mendukung, kalo Allah tak takdirkan suami berpoligami, maka ia tidak akan mendapatkannya.
Bagi istri, suami juga adalah anugrah dari Allah. Karena itu harus banyak-banyak bersyukur. Sebelum menyesal karena baru menyadari nikmat yang Allah berikan, setelah Allah cabut nikmat itu.
Hidup itu ujian, poligami bisa jadi, menjadi ujian untuk lebih dekat kepada Allah dan meraih ridhonya. Semoga Allah menjaga dan memberkahi keluarga kita, baik yang monogami maupun poligami.
#LayanganPutus #SelamatMalam #Poligami #KeluargaPoligami #RumahTanggaPoligami #RumahTanggaTaadud
0 comments
Selamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)