Tidak terasa hampir sebulan (atau mungkin lebih), kita, rakyat Indonesah hidup di bawah bayang corona. Anak-anak pada home learning di rumah, sebagian aktivitas ekonomi tutup, anjuran maksimal untuk ‘work from home’. Social distancing dan jaga jarak diberlakukan. Tapi yang benar-benar #dirumahaja sebenarnya ga banyak, nyatanya masih banyak masyarakat yang keluar rumah, bukan karena gak paham bahaya corona, tapi karena perut lapar tak bisa ditunda. Sementara segenggam nasi tidak jatuh sendiri seperti hujan. Mengharapkan penguasa, bagai api jauh dari panggang.
Corona
membawa pengaruh besar dalam aktivitas ekonomi. Salah satunya adalah terjadinya
perubahan jenis permintaan barang. Produk seperti masker, hand sanitizer,
cairan desinfektan, face shield, hazmat,
vitamin, produk-produk kesehatan yang menunjang terbentuk dan terjaganya
sistem imunitas tubuh melonjak drastis. Tak jarang, barang-barang tersebut
kemudian menjadi langka di pasaran. Tak jarang pula, harganya melonjak seram,
lebih seram dari kuntilanak jadi-jadian.
Sebagai
contoh ya mak.. Hand sanitizer mini yang dijual kurang dari Rp. 5.000,- di masa
sebelum ada pandemi corona, saya pernah temui dijual dengan harga Rp. 36.000,-
Itu artinya barang yang mungil ini harganya naik 7x lipat. Pernah juga lihat
sebuah postingan di marketplace facebook harga 1 box masker isi 50 bisa
mencapai harga Rp. 650.000,- padahal di masa biasa, sebelum ada pandemi corona,
harga 1 box itu tidak sampai Rp. 100.000,- Alamak duit segitu buat saya udah
bisa ngisi kulkas sebulan. Akhirnya urusan masker saya siasati dengan masker
kain atau memanfaatkan banyak cadar/niqab yang ada di rumah. Sangat menghemat!
Menghadapi
corona kita butuh 2 (dua) hal yakni : imun dan iman. Di tulisan ini saya bahas
imun dulu yaa,, mudah2an versi imannya bisa juga ketulis hehe. Imunitas tubuh
bisa didapat dengan olahraga, makan-makanan yang cukup, halal dan thoyyib;
istirahat yang cukup dan memberi asupan vitamin atau suplemen pada tubuh. Alhasil,
produk-produk seperti vitamin, madu, empon-empon dll menadi produk yang diburu
masyarakat.
Dan
di Jember, di kota saya berada, vitamin C mulai sulit ditemukan. Kalopun ada
apotek/toko yang masih ada stok, pembelian hanya dibatasi 1 produk untuk 1
orang. Beli pake KTP mak.. itupun harga
tentu harga khusus corona. Hoohh.. Sesak dadakuh. Ga pake harga khusus corona
aja, banyak yang ga bisa beli, apalagi ketika harganya naik. Ga bisa juga
salahin yang jual, karena ia juga terkungkung kapitalisme!
Di
rumah saya pun ada perubahan yang terjadi. Sebelum ini, saya tidak terlalu
peduli dengan produk-produk imunitas begituan. Minum vitamin C aja kalo
tiba-tiba kena sariawan. Makan buah jarang-jarang. Kalo pusing minum panadol
lalu tidur. Akutuh yang penting kenyang dengan makanan berat halal dan thoyyib
udah cukup. Sesimple itu.. hehe
Tapi
gara-gara corona, di kulkas ada produk-produk baru, khusus untuk meningkatkan
daya tahan tubuh. Sebagai ikhtiar karena hidup di bawah bayang-bayang corona.
Saya siapkan lebih dari 1 (satu), dari yang harganya mahal sampai yang harganya
murah. Tidak semuanya saya minum setiap hari secara bersamaan. Tapi konsumsi 1
(satu) produk sampe habis baru nanti ganti produk lain. Tujuannya? Ngirit!
Haha..
Ketika
aku nulis blog inih, di rumah ada 4 produk yang menunjang imunitas tubuh :
1. Prima Propolis Plus
Produk ini kece banget. Ketika isu corona di Indonesia mulai
ramai, ada penelitian yang menyebutkan bahwa propolis bisa jadi penangkal
virus. Gak heran sih, tiap tetes PPP mengandung ragam senyawa bioaktif dari
jutaan vegetasi di dunia yang bebas polusi. Produk ini penting banget untuk
menjaga kesehatan tubuh maupun mengatasi berbagai penyakit. Produksinya melalui
proses penelitian yang cermat, formulasi yang tepat dan seimbang, teknologi
mutakhir, ditangani oleh tenaga profesional, serta pengawasan mutu yang ketat.
Pernah suatu sore saya pusing kepala sebelah, udah dibawa
makan kenyang dan istirahat, malah pusingnya tambah parah. Mungkin karena darah
rendah. Kalo udah begini biasanya saya butuh 2 (dua) hari untuk sembuh, disambi
minum panadol 2-3 butir. Waktu itu karena stok panadol kosong, akhirnya sebelum
tidur saya minum 5 tetes PPP ini dan air hangat. Esok pagi kepala pusing pun
ambyar, badan segarr.. hehe
Harga : Rp. 189.000,-
Berat : 10 ml (kira-kira bisa +/- 200 tetes)
Kemasan : Botol pipet
Dipasarkan oleh : B-Erl
Nb. Karena saya salah seorang reseller resmi B-Erl, segala
produk B-Erl termasuk Prima Propolis Plus ini bisa yang di order di sini.
Hehehe
2. Madu Hutan Jember
Dari zaman dahulu kala, madu sudah dipercaya dan dibuktikan
secara empiris memiliki banyak khasiat dan kegunaan. Termasuk untuk menjaga
kesehatan tubuh sekaligus membantu penyembuhan berbagai macam penyakit fisik
dan non medis, sihir dll
Nah, madu kali ini yang saya konsumsi adalah madu lokal yang
dihasilkan dari lebah atau tawon liar dan tanpa diternak yang berasal dari
hutan di wilayah Jember. Madu ini dijamin asli ya ga kaleng-kaleng. Bonusnya
lagi, beli madu ini dapet plus doa-doa ruqyah. Rasanya manis dan nikmat. Anak
kecil pasti suka. Setiap hari saya dan ananda mengkonsumsi 1 (satu) sendok madu
di pagi hari.
Harga : Rp. 150.000,-
Berat : 625 gr
Kemasan : Jerigen mini dari plastik yang kokoh
Dipasarkan oleh : SAHABAT RUQYAH
3. Sarlem Jus
Kalo bukan karena corona, saya ga akan pernah minum buah satu
ini, entah mau disajikan dalam bentuk apapun. Karena rasa kecut bukan favorit
saya, lidah saya lebih bersahabat dengan es teh manis. Untunglah sarlem jus
bisa dicampur dengan madu atau gula. Hehe
Awalnya saya pikir sarlem jus ini 1 (satu) botol untuk sekali
minum. Dengan harga segitu, awalnya saya berpikir ini mahal. Tapi ternyata cara
minumnya adalah mencampur 2 sendok sarlem jus dengan air hangat. Sebotol begini
bisa untuk pemakaian 1-2 minggu.
Sarlem jus ini selain untuk kecantikan dengan mencerahkan
kulit dan dijadikan masker, bisa juga untuk membuang racun dan meningkatkan
imunitas tubuh. Eh, bisa juga untuk diet loohh..
Harga : Rp. 50.000,-
Berat : 250ml
Kemasan : Botol
Dipasarkan oleh : Agen dan reseller Sarlem Jus
4. Stimuno Empon-empon
Empon-empon seperti temulawak, kunyit, jahe, temu kunci, sereh
sempat menjadi viral karena kandungan aktif dari empon-empon itu juga bisa
untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menangkal virus. Sempat loh harga
empon-empon itu melesat tajam alias mehong.
Tapi, kalo soal jamu, rakyat Indonesia mah ahlinya ya.
Penjualan jamu ga kalah dengan penjualan permen, mulai dari penjual gendongan,
pake sepeda motor, kios jamu hingga perusahaan jamu nasional ada di Indonesia.
Saya sendiri termasuk orang yang gemar ama jamu. Kalo ada
tukang jamu lewat saya pasti beli. Sayang pedagang jamu keliling mulai jarang,
mungkin penghasilan dari sana sudah tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang kian menjulang.
Harga : Rp. 30.000,-
Berat : 200 gr
Kemasan : Bungkus Plastik
Dipasarkan oleh : Home made
5. Orange Flavor; Vitamin B+C
Vitamin 1 (satu) ini impor dears, dibeli di drugstore
Australia. Bisa ada di kulkas saya gegara dibawakan suami ketika pulang ke
Indonesia. Sebenarnya vitamin ini udah menginap lama di rumah, jauh sebelum
pandemi covid-19 nyampe di Indonesia. Tapi sampe sekarang masih ada stok karena
saya jarang banget minum vitamin. Hehe
Vitamin C merupakan salah-satu vitamin yang sangat bagus untuk
menunjang daya tahan tubuh. Tapi dosis untuk kita max 1000gram per hari yaa
Harga : -
Berat : isi 15 tablets
Kemasan : Tube
Dipasarkan oleh : Drugstore di Australia