Bunda, sudah berapa lama kita menjalani kehidupan di tengah pandemic ini? Hampir 2 tahun ya, di tengah pasang surutnya kebijakan lockdown yang suka gonta-ganti nama, sekolah anak-anak tetap belum aktif seperti biasa seperti ketika sebelum masa pandemic. Otomatis anak lebih banyak waktu bersama bunda di rumah daripada di sekolah. Dunia anak-anak lebih banyak berputar di rumahnya bersama kita.

Pernah suatu masa ketika varian virus covid-19 muncul versi beta, tidak lama setelah itu kasus benar-benar melonjak tinggi. Banyak korban meninggal dunia di kurun waktu itu. Banyak orang yang sakit. Sebagai ibu paling was-was kalo keadaan begini. Kenapa? Takut si buah hati jadi ikut sakit. Di masa ini, sakit sedikit aja akan bikin kita panic bin hectic. Ye kan bun??

Saya termasuk bukan ibu yang suka menyediakan obat di rumah. Bukan kenapa-kenapa! Pertama, Alhamdulillah jarang sakit. Kedua, biasanya kalo sakit akan ditangani dulu dengan bahan-bahan yang ada di rumah, seperti bikin wedang jahe, minum madu dan propolis dll

Adanya pandemic ini, ga cukup hanya begitu aja. Menyediakan obat-obatan di rumah sangat penting! Selain aktifitas kita yang belum bisa kembali 100% seperti sedia kala, sakit kita di masa ini tidak bisa diremehkan, apalagi kalo menyangkut kesehatan anak. Kebetulan kalo aku suka menyediakan obat-obatan buat anak itu yang produk dari Konimex. Dapetnya dari Panduan Bunda. Lengkap dan mudah mendapatkannya, sebagai senjata andalan utama di kala anak tiba-tiba sakit.

Ada banyak produk Konimex di Panduan Bunda, misalnya seperti Termorex Sirup Regular, Termorex Baby, Termorex Plus, Termorex Patch, Anakonidin (OBH, ME, Anakonidin Reguler), Konvermex, Inzana. Kita tinggal pilih aja nih sesuai kebutuhan kita.
 

Kala anak demam, suhu badannya tinggi, paracetamol diperlukan untuk menurunkan suhu tubuh. Paracetamol ini bisa didapatkan di produk Termorex Sirup Regular, Termorex Baby atau Termorex Plus. Bisa juga tempelin Termorex Patch di kening untuk membantu menurunkan suhu tubuh sebagai pengganti kompres. Termorex efektif untuk menurunkan panas anak, Termorex Baby efektif untuk menurunkan panas demam pada bayi. Jangan lupa stock di rumah ya bun..

Karena covid-19 adalah virus yang menyerang organ pernafasan, biasanya kita parno kalo tiba-tiba batuk dan pilek. Bener loh! Dulu sebelum masa pandemic, kalo batuk dan pilek di rumah ya biasa aja. Tidur tetap sama anak, ga pake masker di dalam rumah. Tapi di masa ini, kalo salah satu dari kami sakit, akan tidur terpisah, kemudian di dalam rumah tetap pakai masker, lebih sering cuci tangan dll. Pandemic ini memang banyak mengubah pola kita terutama dalam menjaga kesehatan. Bagus sih, mungkin ini salah satu hikmah dari Allah menurunkan ujian kepada kita ya.

Tapi kalo udah batuk gini, perlu diobatin dong. Produk Konimex punya Anakonidin series yang membantu meringankan gejala batuk dan pilek misalnya Anakonidin OBH, Anakonidin Expectorant dan Anakonidin yang biasa. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan anak aja. Misalnya kalo batuk anak diserti pilek, kasih aja Anakonidin. Kalo batuk anak disertai dengan Flu, kasih aja Anakonidin OBH. Tersedia dalam rasa-rasa yang umumnya akan disukai oleh anak-anak.

Tapi namanya penyakit pada anak, meski masa pandemic ga melulu soal demam, batuk dan pilek tapi bisa juga penyakit cacingan. Bisa terjadi karena salah makan. Di rumah siapin Konvermex ya bund. Konvermex sebenarnya obat cacing keluarga, jadi selain buat anak bisa juga buat anggota keluarga yang lain, orang dewasa juga dianjurkan untuk minum secara rutin. Bisa disesuaikan dengan kebutuhan anggota keluarga. Untuk info lengkap, bisa kunjungi https://panduanbunda.com/produk ya bun

Buat yang belum tahu apa itu Mr. Queen dan King’s Affection. Jadi ini tuh nama judul 2 (dua) drama Korea yang popular. Mr. Queen tayang sekitar akhir tahun 2020 lalu. Dan King’s Affection memasuki episode-episode terakhir ketika tulisan ini dibuat (akhir 2021).

Kedua drama ini sama-sama drama Saeguk (sebutan untuk drama Korea dengan setting masa ketika Korea masih belum menjadi Republik alias masa kerajaan dari Goguryeo hingga Joseon) dan sama-sama bagus. Ketika Korea bikin drama, emang ga maen-maen. Dari segi sinematografi dan cerita dalam drama akan bikin terkesan.

Namun di balik nyaris sempurnanya sebuah drama, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan. Yakni pesan di dalamnya. Pesan ini sebenarnya adalah implementasi dari pemikiran yang dimiliki oleh pembuatnya.

Meskipun dalih produksi dan konsumsi drama adalah untuk bersenang-senang, menikmati hiburan atau bahkan mengambil hikmah, kita tetap perlu jeli dengan pesan yang ada dalam sebuah tontonan. Karena itu secara tidak langsung akan mempengaruhi alam bawah sadar kita dan sedikit banyak akan berpengaruh pada cara pandang hidup kita. Sementara cara kita memandang hidup akan mempengaruhi banyak sikap kita.

As muslim, ini adalah sesuatu yang penting dan kita harus jeli terhadapnya. Karena setiap perbuatan kita nantinya akan dimintai pertanggungjawaban.

SINOPSIS
 
Cerita yang disuguhkan oleh drama Mr. Queen dan King’s Affection ini memiliki benang merah yang sama yakni seseorang yang berperan tidak sesuai gendernya.

Dalam Mr. Queen, tubuh Ratu So Young kerasukan jiwa seorang chef pria dari zaman modern. Akibatnya seorang ratu yang harusnya hidup anggun dan elegan mengalami perubahan sikap, tata bicara hingga cara pikirnya.

Tentu saja drama ini tidak lepas dari kisah asmara yang ada di dalamnya. Ratu So Young yang berjiwa laki-laki memiliki dan melayani suami tak ubahnya istri sebagaimana biasanya. Termasuk dalam berhubungan suami istri. Bahkan sampai memiliki anak.

Dalam King’s Affection, putri raja yang dibuang harus menggantikan saudara kembarnya, sang Putra Mahkota kerajaan yang meninggal. Selanjutnya ia hidup sebagai lelaki, meski perempuan ia menikahi perempuan agar negara memiliki ratu dan bahkan naik tahta menjadi raja.

SISI LAIN
 
Dari synopsis di atas jelas banget propaganda LGBTQ ada di dalamnya. Dibungkus drama yang lucu, penuh romance yang bikin hati gemes, sedikit demi sedikit memasukkan agenda normalisasi LGBTQ. Alam bawah sadar kita akan mulai menerima orang-orang seperti mereka, bahwa normal orang bertindak tidak sesuai dengan gendernya. Ketika melihat fakta LGBTQ, orang akan memiliki empati karena telah dibiaskan oleh drama-drama semacam Mr. Queen dan King’s Affection. Tentu saja tidak hanya dua drama ini. Namun banyak sekali drama-drama semacam ini yang kini telah menjadi tontonan hampir semesta umat, tidak terkecuali umat Islam.

Karena itu penting sekali bagi kita membentengi diri dengan akidah Islam yang kuat. Agar meski secara tidak langsung mendapat serangan pemikiran, hal seperti ini menjadi fakta untuk dibongkar kerusakannya bukannya malah mengikuti atau mendiamkan kerusakan.

As muslim, bagi kita hukum Allah adalah kemutlakan yang harus ditaati. Maka beberapa dalil ini cukup sebagai pengingat kita bahwa Allah melaknat LGBTQ.

“Dilaknat orang yang melakukan perbuatan kaum nabi Luth (homoseksual).” (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad dari Ibnu Abbas)

“Sesungguhnya kalian mendatangi lelaku untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini kaum yang melampaui batas.” (QS. Al A’raaf ayat 81)

Rasulullah SAW melaknat laku-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki. (HR. Bukhori).

Perlu disadari juga bahwa LGBT bukan problem individu, tapi problem sistematis karena menyangkut banyak factor dan terkait satu dengan lainnya. LGBT ini adalah produk dari ideology kapitalisme yang sedang menguasai dunia. Karena itu selama dunia masis menganut system kapitalisme, tidak akan habis-habis kita manyaksikan drama yang sarat dengan propaganda seperti ini, sementara tontonan yang sarat pesan akan Islam yang seseungguhnya tidak akan mendapat tempat.

Tentu saja Islam sebagai ideology memiliki solusi mengentas problem ini, bahkan hingga ke akar-akarnya. Dalam system Islam, negara memiliki tugas dan peran dalam membangun ketakwaan umat, mengawasi perilaku masyarakat agar tetap terjaga dan menjatuhkan sanksi bagi yang melanggarnya.

Dengan pengaturan ini, maka kita akn hidup dalam ketakwaan dan benar-benar merasakan manisnya keimanan.

Siapa yang punya cita-cita selangit tapi hobinya rebahan? Wah, kalo pertanyaan kaya gini, kayanya harus nunjuk diri sendiri nih, yang lagi sadar banget kalo produktifitas menulis atau nge-blog udah kaya pepatah, “mati segan, hidup pun tak mau.” #Ah

Ada yang bilang kalo ngantuk, minum kopi, biar mata bisa melek. Ga permanen sih, tapi bisa membantu untuk bugar sebentar. Bagi blogger kaya saya, minum kopi bisa dengan menyelami blog kawan untuk mencari inspirasi.

Inilah yang membuat saya baru-baru ini bertamu ke rumah dunia maya Kak Miyosi. Dan langsung salfok dengan kuantitas posting blog selama 4 bulan terakhir. Langsung deh mikir, “Kak Miyosi kayanya punya jadwal nge-blog hampir tiap hari? Nyari inspirasinya gimana ya? Butuh berapa lama sehari buat nulis ya?” Tuh kan jadi terdugun-dugun akunya.

Andai aku dan kak Miyosi berada dalam satu ruangan saling bertatap muka, mungkin percakapan ini sudah seperti detektif yang sedang menginterogasi tersangka. Bedanya ini bukan tersangka kasus kejahatan, tapi tersangka kasus inspirasi kebaikan. Cieee..

Postingan terbaru Kak Miyosi di bulan December ini mengingatkan saya dengan member Blackpink, Jennie; yang dulu punya single lagu berjudul “SOLO”. Lah hubungannya apa nih? Itu karena kak Miyosi juga posting buku-buku SOLO nya di blog post tersebut. Ga tanggung-tanggung, bukan single tapi ada 6 (enam) buku solo yang udah beliau terbitkan. Yang penting sama-sama “SOLO” kan? Hehe

Dan saya yakin selain ke-6 buku itu, karya kak Miyosi juga bertebaran dimana-mana. Salut banget ama produktifitas dalam berkarya di dunia literasi. Semoga mendatangkan keberkahan dan menjadi pahala jariyah bagi beliau dan keluarga. Bikin ngiler kan prestasi macam begini.

Kan jadi kebayang sendiri, betapa sulitnya bagi saya menulis 1 (satu) artikel, apalagi untuk menulis buku? Saya sendiri pernah sih punya buku Solo, tapi genrenya fiksi dan itu ditulis sebelum hijrah, jadi kalo diingat lagi, akan merasa, bahwa tidak ada pesan berarti yang ingin saya sampaikan dalam buku itu. Mungkin dulu karena niatnya bukan Lillah ya, cuma ingin menang lomba menulis novel aja.

Sampe sekarang, entah kenapa belum ada tekad kuat untuk memproduksi buku solo. Mungkin ga pede juga di tengah gempuran derasnya arus informasi seperti sekarang ini, karya saya bisa memiliki tempat entah dimana. Hihi terdengar seperti alasan untuk rebahan lebih lama bukan? Haha

Blog kak Miyosi, memang benar seperti tagline-nya; Travel More, Learn More. Banyak hal yang sudah Kak Miyosi tulis dan semuanya menarik. Beda ama saya yang pikniknya kurang jauh. Kang tukang mengamati dalam diam dari jauh doang.

Bila anda juga blogger, salah satu artikel kak Miyosi yang recommended untuk dibaca adalah ulasan beliau tentang 111 situs yang bisa memberi keuntungan dengan menulis. Saya salut deh ama risetnya, bisa gitu ya nemu sampe 111 situs. Bayangkan kalo kita sendiri yang berselancar di dunia maya mencari data-data tersebut. Ga kebayang capenya dan akan sebesar apa panda di mata kita? Untungnya rangkuman dari Kak Miyosi ini, ga butuh sampe 1 (satu) jam untuk duduk manis membacanya sampai selesai.

Cuman, masalah baru selanjutnya, apakah dari 111 situs itu akan ada yang menjadi tujuan kita untuk berkarya? Atau mau memilih lanjut rebahan karena kebanyakan pikiran ruwet?? Hihi