Dari Mr. Queen Hingga King’s Affection : Propaganda LGBTQ dalam Drama Makin Lazim
December 04, 2021Buat yang belum tahu apa itu Mr. Queen dan King’s Affection. Jadi ini tuh nama judul 2 (dua) drama Korea yang popular. Mr. Queen tayang sekitar akhir tahun 2020 lalu. Dan King’s Affection memasuki episode-episode terakhir ketika tulisan ini dibuat (akhir 2021).
Kedua
drama ini sama-sama drama Saeguk (sebutan untuk drama Korea dengan setting masa
ketika Korea masih belum menjadi Republik alias masa kerajaan dari Goguryeo
hingga Joseon) dan sama-sama bagus. Ketika Korea bikin drama, emang ga
maen-maen. Dari segi sinematografi dan cerita dalam drama akan bikin terkesan.
Namun
di balik nyaris sempurnanya sebuah drama, ada satu hal penting yang perlu
diperhatikan. Yakni pesan di dalamnya. Pesan ini sebenarnya adalah implementasi
dari pemikiran yang dimiliki oleh pembuatnya.
Meskipun
dalih produksi dan konsumsi drama adalah untuk bersenang-senang, menikmati
hiburan atau bahkan mengambil hikmah, kita tetap perlu jeli dengan pesan yang
ada dalam sebuah tontonan. Karena itu secara tidak langsung akan mempengaruhi
alam bawah sadar kita dan sedikit banyak akan berpengaruh pada cara pandang
hidup kita. Sementara cara kita memandang hidup akan mempengaruhi banyak sikap
kita.
As muslim,
ini adalah sesuatu yang penting dan kita harus jeli terhadapnya. Karena setiap
perbuatan kita nantinya akan dimintai pertanggungjawaban.
SINOPSIS
Cerita
yang disuguhkan oleh drama Mr. Queen dan King’s Affection ini memiliki benang
merah yang sama yakni seseorang yang berperan tidak sesuai gendernya.
Dalam
Mr. Queen, tubuh Ratu So Young kerasukan jiwa seorang chef pria dari zaman
modern. Akibatnya seorang ratu yang harusnya hidup anggun dan elegan mengalami
perubahan sikap, tata bicara hingga cara pikirnya.
Tentu
saja drama ini tidak lepas dari kisah asmara yang ada di dalamnya. Ratu So
Young yang berjiwa laki-laki memiliki dan melayani suami tak ubahnya istri
sebagaimana biasanya. Termasuk dalam berhubungan suami istri. Bahkan sampai
memiliki anak.
Dalam
King’s Affection, putri raja yang dibuang harus menggantikan saudara kembarnya,
sang Putra Mahkota kerajaan yang meninggal. Selanjutnya ia hidup sebagai
lelaki, meski perempuan ia menikahi perempuan agar negara memiliki ratu dan
bahkan naik tahta menjadi raja.
SISI
LAIN
Dari synopsis
di atas jelas banget propaganda LGBTQ ada di dalamnya. Dibungkus drama yang
lucu, penuh romance yang bikin hati gemes, sedikit demi sedikit memasukkan
agenda normalisasi LGBTQ. Alam bawah sadar kita akan mulai menerima orang-orang
seperti mereka, bahwa normal orang bertindak tidak sesuai dengan gendernya. Ketika
melihat fakta LGBTQ, orang akan memiliki empati karena telah dibiaskan oleh
drama-drama semacam Mr. Queen dan King’s Affection. Tentu saja tidak hanya dua
drama ini. Namun banyak sekali drama-drama semacam ini yang kini telah menjadi
tontonan hampir semesta umat, tidak terkecuali umat Islam.
Karena
itu penting sekali bagi kita membentengi diri dengan akidah Islam yang kuat. Agar
meski secara tidak langsung mendapat serangan pemikiran, hal seperti ini
menjadi fakta untuk dibongkar kerusakannya bukannya malah mengikuti atau
mendiamkan kerusakan.
As muslim,
bagi kita hukum Allah adalah kemutlakan yang harus ditaati. Maka beberapa dalil
ini cukup sebagai pengingat kita bahwa Allah melaknat LGBTQ.
“Dilaknat
orang yang melakukan perbuatan kaum nabi Luth (homoseksual).” (HR. at-Tirmidzi
dan Ahmad dari Ibnu Abbas)
“Sesungguhnya
kalian mendatangi lelaku untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan
kepada wanita, malah kalian ini kaum yang melampaui batas.” (QS. Al A’raaf ayat
81)
Rasulullah
SAW melaknat laku-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai
laki-laki. (HR. Bukhori).
Perlu
disadari juga bahwa LGBT bukan problem individu, tapi problem sistematis karena
menyangkut banyak factor dan terkait satu dengan lainnya. LGBT ini adalah
produk dari ideology kapitalisme yang sedang menguasai dunia. Karena itu selama
dunia masis menganut system kapitalisme, tidak akan habis-habis kita
manyaksikan drama yang sarat dengan propaganda seperti ini, sementara tontonan
yang sarat pesan akan Islam yang seseungguhnya tidak akan mendapat tempat.
Tentu
saja Islam sebagai ideology memiliki solusi mengentas problem ini, bahkan
hingga ke akar-akarnya. Dalam system Islam, negara memiliki tugas dan peran
dalam membangun ketakwaan umat, mengawasi perilaku masyarakat agar tetap
terjaga dan menjatuhkan sanksi bagi yang melanggarnya.
Dengan
pengaturan ini, maka kita akn hidup dalam ketakwaan dan benar-benar merasakan
manisnya keimanan.
6 comments
Artikel Yang Sangat Menarik,Kunjungi Website Saya Please Jasa cleaning service
ReplyDeleteBenar sekali, saya sudah menonton kedua K-drama ini Karna aktornya adalah aktor favorit saya, saya juga sadar bahwa dan merasa aneh dengan jalan ceritanya Karna sedikit mengandung unsur LGBT.
ReplyDeleteYour idea is very good. I like this idea it is useful for me
ReplyDeleteThis is the great contents that I ever seen, thankyou for sharing this post
ReplyDeleteSuggestions and ideas are greatly appreciated. Thanks for sharing wonderful post.
ReplyDeleteThis blog is awesome. I hope you continue to share these good things
ReplyDeleteSelamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)