Umar Ep 8 : Marah yang Membawa Pada Islam
May 03, 2020Film (yang diklaim) Islami dan (menurut saya) paling mendekati sejarah ya Umar Series besutan MBC Grup ini. Menceritakan masa 4 tahun sebelum kenabian hingga akhir hidup Umar Bin Khattab RA.
.
Drama ini terdiri dari 30 episode dengan durasi kurleb 45 menit per episode. Dengan durasi segitu, drama ini ga bakal bikin "eneg". Yah, bila dibandingkan dengan Dirilis Ertugrul atau Kurulus Osman yang punya durasi lebih dari 2 jam per episode. Meskipun (masih menurut saya) kedua drama populer produksi Mehmet Bozdag ini pun paling dekat dengan sejarah, apalagi kalo adegan romansanya dikurangi banyak kaya drama Umar, makin top deh..
Alhasil, kamu akan memilih menonton ulang Umar daripada Ertugrul atau Usman sebagai salah satu pilihan kala suntuk selama masa karantina. Work From Home terkadang bikin penat juga bukan?? :D
Baca juga : 4 Tips Agar Work From Home Tetap Produktif Selama Ramadan
Ketika menonton drama Umar, karena menurut saya bagus, rasanya ga pengin skip-skip. Jadi, semua adegan dan dialog saya pantengin. Biasanya kalo nonton drama saya suka skip, kalo bukan adegan pemeran utama drama biasanya saya ga nonton. Hehe
Episode 8 dengan tajuk 'Masuk Islamnya Umar bin Khattab' termasuk episode yang sukses bikin mata berkaca-kaca.
Adegan ketika Abu Hakam bin Hisyam menghina Rasulullah SAW jadi berasa pengin ninju itu muka si Abu Hakam. Untunglah adegan berlanjut terus seperti kisah yang sering kita dengar. Seorang wanita melaporkan perlakuan buruk Abu Hakam pada sang paman, Hamzah bin Abdul Muthollib.
Marah dong Hamzah, mewakili kemarahan ummat aka saya yang menonton. Dan mewakili umat juga untuk nonjok si Abu Hakam. Haha
"Apakah kau akan menganiayanya (Muhammad) jika aku masuk agamanya?" Kata Hamzah. Para pembesar Quraisyi seketika kaget dan khawatir ucapan Hamzah yang diucapkan saat marah ia wujudkan. Waktu itu pembesar Quraisyi menganggap bahwa Hamzah mengatakan itu karena tidak terima keponakan kesayangannya diganggu.
Tapi ya, Hamzah lalu memacu kudanya menuju rumah Nabi yang mulia untuk memberi perlindungan dan menyatakan keislamannya. Sweet banget deh uncle satu ini 😍
Adegan selanjutnya milik Umar. Diapun terbakar emosinya menyaksikan para pembesar Quraisyi saling tonjok. Dia sampai pada satu kesimpulan bahwa biang keladi masalah ini adalah : Muhammad. Tak tanggung-tanggung, Umar langsung bertekad untuk membunuhnya. Di siang bolong lagi. Tanpa plan cadangan, bunuh Muhammad lalu menyerahkan diri untuk dibunuh. Selesai perkara, begitu pikirnya.
Nyatanya di tengah jalan ia masih dibuat marah lagi, ketika ada yang mengadukan adiknya Fathimah binti Khattab, telah menjadi pengikut Rasulullah.
Bayangkan, kamu akan membunuh seseorang, tp mendapati kenyataan bahwa adik kesayangan telah menjadi orang yang rela mati untuk orang yang akan kamu bunuh. Double patah hatinya, double marahnya 😲
Tapi apa yang terjadi? Umar ra keluar dari rumah hari itu dalam keadaan ingin membunuh seseorang, namun ia kembali pulang dalam keadaan ingin melindungi orang yang tadinya ingin dia bunuh, bahkan dengan segenap jiwa dan raganya. Iya, Umar ra telah masuk Islam!
Abu Jandal pun begitu, putra Suhail bin Ash ini tahu bahwa saudaranya, Abdullah telah masuk Islam dan berusaha membujuknya agar masuk Islam juga. Ia bukannya tak percaya pada apa yang diserukan adiknya, ia hanya merasa kurang yakin. Bahkan, dengan segenap daya dan upaya ia berusaha melindungi Abdullah dari "hukuman" ayahnya yang tidak terima Abdullah menjadi pengikut Rasulullah SAW.
Hingga suatu ketika, menggunakan Abu Jandal, Suhail menjebak Abdullah. Dikatakan Suhail dan kerabatnya yang lain ingin Abdullah menjelaskan tentang Islam, namun ternyata itu hanya trik untuk mengurung Abdullah. Abu Jandal tidak terima, ia merasa dijebak dan diremehkan. Saat itu pula ia menyatakan keislamannya di depan sang ayah, membuatnya dikurung pula bersama saudaranya.
Maha Besar Allah dengan Segala Kuasanya. Ia memberi petunjuk kepada sesiapa saja yang Ia kehendaki. Pada akhirnya Hamzah, Umar, Suhail, Abdullah dan Abu Jandal menjadi mukmin yang namanya tercatat dalam sejarah. Sisa hidup dan akhir hidup mereka hanyalah untuk Islam. MasyaAllah..
Film ini keren, buat kamu yang ingin tahu betapa amazing-nya Islam dan betapa umat butuh akan khilafah -sistem kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslim di dunia-
Sayangnya, drama ini tak berlanjut (sepanjang yang saya tau). Bagus sekali bila ada seri drama sahabat-sahabat lainnya. Bila ada, ingin sekali saya menonton drama tentang Salman Al-Farisi, kisah hidupnya lengkap. Pernah menjadi perantau, budak, ahli strategi perang, pedagang dan pernah pula menadi gubernur Persia. Jangan lupakan kisah cintanya yang "tak biasa" Hmm..
12 comments
Ini dulu juga pernah tayang di TV ya mba waktu Ramadan. Serialnya bagus bangett emang. Baru nonton cuma Sayyidina Abu Bakar dan Umar.
ReplyDeleteSaya sering melihat cerita ini di salah satu tv saat pagi kalau nggak salah. Sayangnya nggak ada lagi setelah itu, menarik filmnya. Saya sendiri suka banget sama sejarah, apalagi cerita sejarah nabi dan sahabatnya
ReplyDeleteWah serialnya layak ditonton nih. Sayang sekarang film seperti ini sudah mulai jarang ditayangkan, padahal banyak nilai sejarah didalamnya.
ReplyDeleteKenapa yah film-film sejarah Islam jarang ditayangkan? Padahal bagus, kita jadi tahu perjuangan untuk syiar Islam. Karakter tokohnya juga terpilih yah, jadi kita ikutan kagum atau jengkel. Kayak mb Helmi pengen nonjok muka Abu Hakam...
ReplyDeleteFilm2 seperti sekarang susah didapatkan tayang di tv mana
ReplyDeleteSaya sempet nonton film ini sepintas aja. Sayang g nonton seutuhnya. Sekarang film-film sejarah Islam sudah tidak ditanyangkan lagi. Padahalkan banyak pelajarn dari kisahnya.
ReplyDeleteSering dengar kisahnya, tapi emang beda ya dengan di film. Tapi jadi beda lagi ditulisan ini. Dengan bahasa yang renyah, peristiwanya benar-benar tergambar. Btw, Hamzah kelihatan sudah tua, tapi bener2 disegani ya ..
ReplyDeleteIni yang tayang di TV pas menjelang sahur di bulan ramadhan kemarin kan ya? Dulu pas pertama tayang, ngikuti setiap hari, pas tahun depannya di ulang, jadi jarang ngikuti lagi.
ReplyDeleteSaya udah 2x nonton film ini. Waktu kuliah candu banget nih. Walaupun udah lewat satu dekade pun tetap menarik ya filmnya.
ReplyDeleteMenarrik nich film.. nyari dvd nya udah ada belum ya. . Biar sekali nonton langsung selesai .. ga penasaran lagi
ReplyDeletePernah nonton tapi belum tuntas, pengen nonton lagi. Sepertinya harus banyak nonton drama yg begini juga biar seimbang he he.. biar gak Drakor mulu
ReplyDeleteFilm2 seperti ini memang patut utk ditonton, sebagai media alternatif lain utk mengikuti kisah sejarah perjalanan nabi
ReplyDeleteSelamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)