RSP Berbanding Lurus dengan SMR

January 25, 2020


Fisika, sebenarnya pelajaran favorit saya ketika SMP, selain Bahasa Indonesia. Eits, bahkan pernah sampe ikut olimpiadenya sih, meskipun kagak pernah menang 😁🤣. Bahkan, saya masih inget guru Fisika saya pas SMP, karena cara ngajarnya yang enak itulah bikin saya suka ama pelajaran satu ini. Beliau juga adalah orang pertama yang saya curhati, jadi curhatnya ama guru fisika guys, bukan ama guru BP. Ama guru cowok, bukan guru perempuan. Mungkin karena waktu itu sedang persiapan olimpiade, karena itu beliaulah yang "melihat" kegalauan saya. Hihi


Curhatnya bukan soal gebetan, tapi curhat ala anak introvert yang stress menghadapi sulitnya membangun hubungan personal dan takut terhadap tekanan sosial terutama beban dari keluarga. Berasa ga berguna segala kecerdasan pada kala itu, berasa ingin mati aja. Beliaulah yang memberi semangat dan mengatakan bahwa saya berharga. Semoga beliau selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT.

Balik lagi ke Fisika, salah satu ciri-ciri fisika tuh rumus yaahh.. Mungkin masih sodaraan ama sepupunya kakak ipar matematika, jadi rumus mulu isinya. Misal, dalam teori tekanan benda padat ada rumus "P = F" alias tekanan (N/m2) berbanding lurus dengan gaya (N).

Sumber Foto : Dapur Modern

Ada yang masih inget apa pengaruh rumus ini dalam kehidupan kita? Yup, salah duanya adalah pada desain paku dan pisau dimana ada bagian runcing atau tajam, ada pula bagian yang tumpul. Penggunaan kedua benda itu adalah dengan memberi gaya (N) pada bagian yang tumpul, sehingga bagian yang runcing atau tajam akan menghasilkan tekanan (N/m2) lebih besar. Tekanan ini yang mampu membuat paku bisa masuk ke tembok atau pisau yang bisa untuk membelah daging.

Lebih jauh lagi, rumus ini juga bisa untuk menghadapi tekanan hidup loh 🤭 
Karena manusia itu kalo kebanyakan gaya, juga akan kebanyakan tekanan hidup. Ye kan?? Jadi, kalo mau tekanan hidup berkurang, jadi orang jangan kebanyakan gaya! 😁

Contohnya, udah dikasi aturan kehidupan yang sempurna oleh sang Pencipta, tapi sok gaya bikin aturan baru. Ngeyel banget dan ga percaya kalo Allah menghadirkan Islam itu ya justru untuk mempermudah hidup manusia. Allah berfirman, "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (QS. 2 : 185)

Etapi, Kamis malam (23/01) kemarin, seorang cikgu mata pelajaran bukan Fisika justru mengajarkan rumus Fisika kehidupan. Rumusnya adalah "RSP = SMR" alias Besarnya Ridha, Syukur, Positif (RSP) berbanding lurus dengan tingkat keberhasilan keluarga menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Rahmah (SMR).

Pelajaran yang berlangsung di kelas preview KISS (Komunitas Istri Smart and Strong) ini memang dibuat khusus untuk para istri yang ingin tegar menghadapi tekanan hidup perumahtanggaan.

Cikgu Kholda Najiyah sebagai mentor menerangkan bahwa RSP adalah faktor yang harus selalu ada kala pasutri berada dalam fase-fase mengarungi samudera pernikahan, agar SMR mampu tercapai dan membawa ke Surga.


Fase itu antara lain fase madu, fase repot, fase kritis dan fase mapan.

(1) Fase madu; masa penganten baru, masa kasmaran. Masa dimana hormon adrenalin, norepinefrin dan dopamin diproduksi secara massal dan extra.  Wajar kalo dalam masa ini dunia serasa milik berdua, yang lain pada ngontrak. Kalopun ada pertengkaran atau salah paham, tetap optimis membayangkan masa depan yang indah.

(2) Fase repot; ketika mulai hadir masalah-masalah yang umumnya dari faktor x semisal masalah pendidikan anak, konflik dengan mertua, problem sosial dan finansial dll meskipun bisa jadi juga problem suami istri karena perbedaan karakter, egois, ketidakmampuan adaptasi dll. Pada fase ini muncul kekecewaan pada masing-masing pasangan.

(3) Fase kritis; setelah memendam kecewa dalam diam. Pasutri mulai tak sabar. Apalagi bila masalah tak selesai dengan melegakan. Pada fase inilah bisa terjadi perceraian 😭

Penyebab fase kritis bisa karena : (a) Belum paham cara berumah tangga, terutama cara mengenali dan menghadapi pasangan; (b) Paham tapi tidak diaplikasikan. Misal, konsep taat pada suami, meskipun istri paham, sulit sekali istri menundukkan ego untuk khidmat dan taat pada suami.

Jadi, istri stress dan kritis jangan juga dijudge karena kurang iman. Bukan. Kadang itu karena faktor karakter.

(4) Fase Mapan/Stabil; pada tahap ini mental, sosial dan spiritual pasutri lebih matang. Hal ini karena besarnya RSP yang mereka miliki. Besaran RSP tidak harus sama besar antara suami atau istri. Bisa jadi suami atau istri yang lebih besar, lebih besar ridhonya, lebih banyak syukurnya dan lebih banyak positive thingkingnya daripada pasangan lainnya. Namun, tentu saja hal ini akan bernilai berbeda di sisi Allah SWT. 

Dan ini (RSP) jika disadari sejak dini, rumah tangga tak perlu berlama-lama berada dalam fase kritis.

Lamanya tiap fase bagi pasutri bisa beda-beda, ada yang lamaaa banget fase madunya, tapi ga bertahan di fase kritis. Ada juga pernikahan yang berada di fase kritis mulu, tapi tetap bertahan.

Kita berada di fase mana? Dimanapun itu semoga keluarga-keluarga muslim mampu menjalani semua fase dalam pernikahan dengan mulus, menjadikan rumah tangga sebagai batu loncatan menuju surga.

Semoga Allah mengampuni dosaku, dosamu dan dosa kaum muslimin. Aamiin..

**

Nb. Mau tahu bagaimana cara melewati fase kritis dengan mulus? Ikut kelas "Bengkel Istri" KISS. Hubungi di sini.

You Might Also Like

30 comments

  1. Mba e cocok jadi tenaga pengajar di Ruang Guru. Hehehe. Penyampaiannya apik. Pasti murid-muridnya pada ngerti. Sepupu saya juga kuliah di Fisika UI. Ya gimana, dia sukanya ilmu-ilmu murni. Ternyata kalo diterjemahkan, Fisika itu menyenangkan ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha zaman dulu mbak suka fisika. Sekarang udah mumet belajar begituan wkwk

      Delete
  2. Saya masih fase ketiga, nih, hihihihi. Mungkin karena kami memang berumahangga dengan modal 0. Benar2 nol, karena ortu kami juga masih difase ketiga. Jadi, menikah pun dengan biaya sendiri.

    Artikel ini mencerahkan, dan saya jadi tertarik ikut kelas Bengkel Istri, nih. Cari teman strong.

    ReplyDelete
  3. Ternyatabisa disandingkan antara ilmu fisika dengan rumus fisika kehidupan. Cocok aja ya...
    Aku dah sampai fase mana ya? Semoga sih udah stabil aja...Mungkin karena udah kelamaan...Haha...

    ReplyDelete
  4. Ya Allah Mba, cucok aja ya rumus beginian dipake ke rumah tangga..

    Rumah tanggaku mungkin masih di fase kritis. Tapi kami sudah lebih mantab dan lihai menghadapi permasalahan yang muncul.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga semakin kompak ya mbak dengan suami tercinta.. Aamiin..

      Delete
  5. fisika emame keren klo dihubungkan dg kehidupan tapimapel fisika pelajaran tersulit bagiku wkwkwk gak paham² lemot nih otak

    ReplyDelete
  6. Belum ada di fase apapun..hahaha
    Dijadikan bekal ilmu dulu.
    Mohon doa disegerakan..
    Btw fisika memang selalu berhubungan sih dgn kehidupan sehari-hari.hehehe

    ReplyDelete
  7. Wah mantap ini ilmu marriagenya, bagus untuk dibaca para pasutri deh ini mah. Jadi bisa lebih legowo untuk jalanin di setiap fasenya

    ReplyDelete
  8. Hihi merasa terwakilkan. Tapi memang diri ini perlu banyak belajar, supaya bisa mencapai tujuan rumah tangga yang sebenarnya heeheh

    ReplyDelete
  9. <> Ini bener banget Bunda. Harus belajar RSP nih biar SMR :D

    ReplyDelete
  10. Mudah-mudah semua fase bisa dilewati dengan berusaha dan sabar. semoga RSP bisa menjadi SMR.

    ReplyDelete
  11. Saya dan istri masih di Fase 1 kayaknya Mbak. Tapi resep RSP ini berlaku untuk fase manapun ya

    ReplyDelete
  12. Analoginya cakep bener. Hidup dan sains berkesinambungan. ^^ Cerdas banget sih mbak. ^^

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah aku dan istri dalam fase stabil dan terus stabil, memang itulah yang kami harapkan. Yang terpenting, jika ada sesuatu harus terbuka saja.. insyaallah hubungan akan tetap dalam fase stabil.
    Untuk cobaan dalam rumah tangga itu pasti adanya, tapi harus sabar dan tetap mensyukurinya, agar hidup berkah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah mass.. semoga selalu dalam lindungan Allah :)

      Delete
  14. Alhamdulillah, kayaknya udah masuk ke fase stabil nih. Berumahtangga sudah tujuh tahun, jadi istri kayaknya sudah bisa menerima kekurangan saya yang banyak :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah mass.. semoga selalu dalam lindungan Allah :)

      Delete
  15. Wow amazing bener tipsnya,, boleh lah ditetapin. Semoga keluarga kami selalu dalam fase stabil, apapun kondisinya tetap kompak. Amin

    ReplyDelete
  16. 👍 masyaaAllah, selain cerdas eksas, cerdas menulis jg mba,

    ReplyDelete

Selamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)