Antara Super dan Biasa
May 18, 2018
/ Antara Super dan Biasa /
.
.
Ramadan itu bulan yang tidak
biasa. Kalau saya menganggapnya luar biasa. Supaya tidak kepanjangan kita sebut
saja dengan bulan super. Bukan supermie apalagi superman, superwoman aja yang
rada mirip. Eh apa sih maksudnya? Padahal sebenernya biar cocok aja ama
judulnya. #Halah
..
Ada banyak keutamaan Ramadan
yang tidak ada di bulan lainnya. Puasa, Shalat Tarawih, Lailatul Qodar, amal
sholeh yang berlipat pahala de el el.
Keutamaan lainnya, Ramadan
identik dengan bulan keluarga. Bulan dimana anak rantau biasanya akan pulang
kembali ke pangkuan ibu (ga pake pertiwi). Bulan dimana biasanya orang akan
pergi ziarah ke kuburan keluarga.
Bulan dimana para pegawai ga
hanya dapet gaji, tapi dapet doi yang selalu diidam-idamkan, si THR namanya.
Bulan dimana terkadang jam
kerja karyawan dipotong. Bulan dimana para karyawan lebih mati-matian pulang
lebih awal daripada bulan lainnya. Minimal pulang tepat waktu, seakan-akan lupa
kalo dulu mereka sukanya mesra-mesraan ama jam lembur. Ooopss
Bulan dimana biasanya
karyawan perusahaan akan berbondong-bondong cari pinjaman di koperasi. #Eh
Bulan dimana biasanya orang
akan lebih rajin mengaji daripada biasanya, karena ngejar target khataman
khusus di bulan Ramadan.
Bulan dimana biasanya sore
hari menjadi waktu yang sangat padat dan bikin macet di setiap pasar, kampus
dan jalan-jalan tertentu di kota.
Bulan dimana banyak program
belanja (bonus/diskon) di minimarket maupun supermarket.
Bulan dimana biasanya para
muda dan mudi curi-curi pandangnya di masjid atau jalan menuju masjid. Berharap
sendal ilang, tetiba ditemukan atau dikembalikan oleh Arjuna pujaan hati. #Eyaaa
Ini bukan pengalaman pribadi.
Sumpah! Saya hanya pengamat profesional. ;)
..
Lebih super lagi, Ramadan
adalah bulan dimana bermunculan berbagai macam bisnis yang tidak lazim kalau
muncul di bulan selain Ramadhan. Kita sering menyebutnya dengan bisnis musiman.
Bahkan mungkin sebagian dari kita ambil bagian dari fenomena bisnis ini. Yang kemarin
biasanya ga pernah jualan, tetiba jadi pengusaha di bulan Ramadan. Lumayan, hasilnya
bisa buat nambah angpao buat “nak-kanak nik-kinik.” (baca : anak-anak kecil)
..
Bisnis itu misalnya jualan
kurma; kue coklat karakter; kue paket lebaran yang isinya kue nastar, putri
salju, cookies coklat dll; gamis dan kerudung; berbagai macam takjil misal
petulo, kolak dll; berbagai macam minuman dingin misal es teh, es degan dll; berbagai macam kreasi amplop lebaran hingga
jualan bunga desa eh kembang kuburan!
..
Hidup ini tak lengkap rasanya
kalo belum pernah jadi pengusaha musiman terkhusus di bulan Ramadan. Saya sendiri
pernah jualan kue paket lebaran, memoar zaman old yang tidak terlalu genting
untuk dikenang. Karena yang penting hanya dirimu seorang. #Ihirrr
Ramadan sekarang, serta efek
diri ini yang pikniknya kurang jauh. Saya baru tahu bahwa ada yang menjual
sayur siap masak. Dalam artian, sayur sudah dipotong dan bumbu (misal bawang)
sudah dikupas. Target penjualan ini adalah emak-emak yang rempong dan ga bisa
masak ribet. Termasuk yang nulis artikel ini. #Eh #Peace
..
Ngomongin soal bisnis, saya
juga punya rencana super nih. Suatu saat nanti pengen punya brand clothing
sendiri. Apalagi ada kakak madu Enis Yuliati yang siap membantu. Mudah-mudahan
kita berjalan tanpa ragu. Bersama-sama bahu-membahu, hingga tak terasa waktu
berlalu. #Ciyeee
..
Apapun rencana kita, semoga
Allah mempermudah urusan kita. Happy Ramadan!
.
.
Jember, 18 Mei 18
Helmiyatul Hidayati
#CatatanRamadan02
#RamadanBaper
#RamadanPenuhPerjuangan
#InspirasiRamadan
2 comments
Bersama-sama bahu-membahu, hingga tak terasa waktu berlalu.
ReplyDeleteIndahnya kebersamaan cie cie.
Aamiin mbak moga terwujud mimpi bersamanya.
Aaminn.. lama tak jumpa. dimana nes??
DeleteSelamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)