Menulis adalah Seni Menyampaikan Kebenaran
November 15, 2017
Menulis adalah Seni
Menyampaikan Kebenaran
Dahulu kala ketika masih jaman
SD, seragam merah putih, dikelas kami di dinding belakang terpajang peta
Indonesia dalam ukuran besar. Hampir memenuhi dinding. Sehingga nama kota-kota
besar bisa dibaca dengan jelas.
..
Saya dan seorang sahabat, yang
mungkin telah melupakan dan terlupakan suka ‘menjelajah’ di peta tersebut. Bukan
menunjukkan kelak ketika dewasa akan kemana. Tapi mengarang sebuah cerita fiksi
tentang asal-usul nama sebuah kota. Cerita karangan itu kami tulis di sebuah
buku untuk saling ditukarkan dan dibaca oleh masing-masing.
..
Pada masa itu pula, lagi ‘ngetrend-ngetrend’nya
novel Harry Potter (awal). Sehingga sukses lah kami kepentok dan ketagihan pada
cerita fiksi. Bila bosan menulis cerita fiksi tentang nama kota di Indonesia,
kami akan membuat cerita fiksi semacam Harry Potter.
..
Belasan tahun berlalu, kami
terpisah dan berubah. Saya tidak pernah menulis lagi sejak lulus SD, kecuali
kalau ada tugas bahasa Indonesia saja, yang tidak berubah adalah saya masih
bisa membaca cepat.
..
Tidak adanya teman atau
dukungan untuk menulis menjadi salah satu alasan saya tidak menulis lagi. Sehingga
prioritas pun berubah, yang penting selalu juara 1 setiap kali raport-an.
..
Semakin banyaknya waktu
berlalu, dan semakin bertambah dewasa, ternyata masalah sering datang silih
berganti seakan antriannya tak pernah habis-habis. Rasanya seperti di rundung
kemalangan bertubi-tubi. Saya menjadi takut pada banyak hal.
..
Hingga akhirnya saya menyadari
bahwa saya takut karena saya tidak tahu apakah salah atau benar. Saya takut
bila salah, bilapun benar saya takut orang lain akan berpikir saya salah karena
standart orang bisa saja berbeda-beda. Semakin banyak buku yang saya baca,
semakin saya menyadari manusia suka menentukan segala sesuatu berdasarkan
asumsinya sendiri, yang terkadang akan dia ubah sendiri sesuai dengan situasi
dan kondisi.
..
Umar Bin Khattab pernah
berkata, “Menulis menjadikanmu berani.”
..
Menjadi pribadi yang penakut
itu tidak menyenangkan. Selalu diliputi oleh kegelisahan. Itu karena kita tidak
tahu harus berpegang pada standart apa. Standart kebenaran bagi seorang muslim
hanya satu : Islam. Bagi penulis, setiap goresan pena-nya akan dimintai
pertanggungjawaban.
..
Maka menulis adalah salah satu
cara untuk mendapatkan keberanian itu kembali. Yang juga hanya akan didapatkan
(keberanian tersebut) bila yang ditulis adalah kebenaran. Ya, menulis adalah
seni menyampaikan kebenaran. Haram menulis yang tidak sesuai fakta, memutar balikkan
ayat, mengandung konten porno, ajaran sesat dll.
..
Menulis itu setengah mudah dan
setengan sulit. Bagi saya yang suka menulis, saya selalu merasa memiliki ide di
kepala sebagai bahan tulisan. Namun tidak tahu bagaimana memulainya. Tidak ada
pena yang segera diambil untuk menulis, atau tidak bergerak cepat membuka
laptop untuk mengetik. Ternyata ketika kita memulainya, kata-kata akan mengalir
dengan sendirinya. Hingga terkadang tidak tahu bagaimana mengakhirinya. Intinya,
segeralah tulis sebuah kata sebagai permulaan, lalu lihatlah apa yang akan
terjadi J
..
Penting juga berkomitmen
kepada diri sendiri, dengan menentukan jadwal menulis rutin. Bukan waktu sisa. Bukan
kalau ada waktu. Ini ditentukan oleh pribadi masing-masing, disesuaikan dengan
tugas negara masing-masing. Kalau saya menulis dari jam 17.00-19.00. sebenarnya
kurang, karena terkadang tidak cukup membuat 1 artikel, apalagi kalau lagi
dikejar deadline. Biasanya kalau diperlukan saya akan memulai menulis lagi pada
keesokan paginya jam 03.00-05.00.
..
Seorang penulis juga harus
istiqomah menuntut ilmu, karena syarat diterimanya amal selain niatnya yang
benar, caranya juga harus benar. Menentukan suatu cara benar atau tidak tidak
bisa dengan menentukan sendiri sekehendak hati. Setiap muslim terikat pada
hukum syara’ yang hanya bisa diketahui dengan menimba ilmu agama.
..
Penulis yang baik hanya
menulis ide-ide yang mencerdaskan, menggugah, menginspirasi, dan menanamkan
pemahaman yang shohih. Dan semoga saya termasuk salah-satunya.
..
Jember, 15 November 2017
Helmiyatul Hidayati
4 comments
A great inspiring article. Good work
ReplyDeleteContinue to do this awesome blog work
ReplyDeleteThis site contains valuable information
ReplyDeleteReally happy with the articles quality
ReplyDeleteSelamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)