Rezim Zaman Now, Firaun dan Voldemort

December 27, 2019


Bagi pecinta harry potter pasti tau dong ketakutan terbesar Voldemort. Tak lain dan tak bukan adalah ramalan seorang peramal tidak berbakat yang menyatakan bahwa ia akan jatuh karena seorang anak yang lahir di akhir bulan ketujuh.

Demi mendengar ramalan itu, ia berburu siapa saja di kubu sebelah yang berseberangan dengannya yang memiliki anak yang lahir pada akhir bulan Juli. Dapatlah 2 (dua) kandidat : Keluarga Potter dan keluarga Longbottom.

Orang tua Longbottom berakhir gila seumur hidupnya karena kutukan cruciatus Voldemort. Si kecil Longbottom pun diasuh oleh neneknya yang konvensional.

Orang tua Potter berakhir dengan kematian mereka, karena kutukan Aveda Kedavra Voldemort. Si kecil Potter diasuh oleh bibinya yang muggle bak anak tiri yang tak dianggap.

Ending Voldemort berakhir di tangan keduanya, Longbottom membunuh horcrux kedua terakhirnya yaitu ular Nagini. Dan Potter membunuh horcrux terakhirnya yaitu dirinya sendiri (Potter membunuh dirinya sebagai horcrux -semacam nyawa cadangan Voldemort-, tapi dia sebagai "real" Harry Potter ya masih idup).

Namun, sebelum Harry Potter mendunia di abad ini. Di dunia nyata, di milenium yang lain ada sunbae -senior- Voldemort yang juga takut pada ramalan yang menyatakan anak yang laki-laki yang lahir dari Bani Israel akan menggulingkan kekuasaannya. Yap, dialah Firaun.

Firaun menggila mendengar ramalan itu, setiap bayi laki-laki yang lahir di bani Israel ia bunuh bak menepuk lalat. Malang untuk Firaun, Musa malah tumbuh dewasa tepat di bawah hidungnya sendiri, di dalam istananya sendiri.

Akhir Firaun pun sama dengan Voldemort. Tewas di tengah lautan karena mengejar Musa.

Kembali ke zaman kini, tak cukup Voldemort dan Firaun. Ketakutan rezim yang haus kekuasaan dunia tetap sama : anak kecil. Narasi yang disampaikan : terpapar radikalisme sejak dini (tingkat PAUD). Dimana sebutan radikalisme mereka sematkan pada Islam.

Ada apa dengan anak kecil??

Benar. Memang tidak semua anak kecil. Tapi anak kecil yang akan mengemban visi dan misi kebangkitan, menghantarkan pada perubahan hakiki.

Meskipun fiksi, dalam cerita Harry Potter, digambarkan bahwa orang tuanya adalah orang radikal yang kesana-kemari memburu Voldemort, penyihir jahat yang kekuasaannya mulai merambah kementerian sihir, dan berusaha membersihkan dunia sihir dr muggle.

Orang tua potter jelas menentang penjajahan ala Voldemort. Idealisme mereka bertentangan dengan itu. Perdamaian dan kehidupan seimbang antara dunia sihir dan manusia menjadi visi misi mereka, yang mereka turunkan ke anak mereka.

Cukup tentang dunia fiksi,
Musa bukan sembarang anak kecil, ia memiliki visi dan misi sempurna sebagai hamba Allah, mengemban risalah-Nya dan berdakwah pada ummatnya. Capaian tertinggi adalah ridha-Nya. Firaun tidak mau beriman, bahkan mengaku tuhan, maka dengan kuasa Allah, hancurlah Firaun dengan bala tentaranya. 

Anak PAUD zaman sekarang yang dikhawatirkan rezim adalah anak-anak yang mereka takutkan akan mengemban visi-misi kebangkitan Islam. Karena ketika Islam tegak, berakhirlah segala kebatilan di bumi.

Bila kita perhatikan sebenarnya antara Voldemort dan Firaun mengalami 4 (empat) tahap menuju kehancuran : (1) ketakutan, kekuasaannya akan berakhir; (2) memburu siapa saja yang mungkin akan membuatnya kehilangan kekuasaan; (3) pengemban visi-misi justru tambah tumbuh; (4) kehancuran rezim.

Di antara tahap2 itu, tentu kita bisa tahu bahwa rezim zaman now sedang berada di tahap 2 (dua). Sejarah pasti berulang, maka pengemban visi-misi Islam tak akan pernah habis, justru akan bertambah. Hingga tinggal tunggu waktu saja hingga Allah menangkan kita (kaum muslimin) kembali.

"Perjuangan adalah milik kita. Kemenangan dari Allah." -Ertugrul Ghazi.

Jember, 26 des 19

You Might Also Like

0 comments

Selamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)